24 C
en

Akses Pembuangan Dibatasi, Hanya untuk Sampah dari Pasar Adiwerna

SLAWI  | BIN.Net  –  Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal akan menutup dan membatasi akses pembuangan sampah oleh warga di luar Pasar Adiwerna. Hal ditempuh usai terjadi lonjakan drastis timbunan sampah di Pasar Adiwerna atau pasar bawang pasca libur Lebaran lalu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kabupaten Tegal Dian Arryadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/04/2025) sore.

Ia membenarkan volume sampah di pasar bawang ini melonjak drastis pasca Lebaran. Indikasi bertambahnya volume sampah ini karena selain berasal dari pembuangan sampah warga desa sekitar pasar juga tidak sedikit dari warga pedagang maupun pembeli yang sengaja membawa sampah dari rumah dibuang di tempat sampah pasar.

“Beberapa kali kami mendapat laporan dari pasar kalau ada warga desa yang membuang sampahnya di pasar, tidak di TPS, termasuk warga pedagang dan pembeli juga nitip sampahnya di pasar,” ungkapnya.

Ditanya soal tindak lanjut pengangkutan sampah di Pasar Adiwerna, Dian mengatakan pihaknya merespon cepat laporan Bupati Tegal dan menggunakan alat berat dari DPUPR. Proses pengangkutan sampah akan berlangsung selama tiga hari sampai tanggal 12 April 2025. Sampah tersebut dibuang ke TPS di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna.

“Hari pertama kemarin sudah kita angkut 12 rit atau sekitar 60 ton dan hari ini kita siapkan 10 rit,” ujarnya.

Guna mencegah kejadian berulang, pihaknya akan menutup akses pembuangan sampah TPS Pasar Adiwerna dari pihak luar dan meminta kerja sama pengelola pasar untuk melakukan pengawasan sehingga tidak sembarang orang bisa membuang sampahnya di pasar bawang.

Sebelumnya, saat melakukan inspeksi pada hari Kamis (10/04/2025) lalu, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman mengerahkan dua alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal untuk mengangkut sampah yang menumpuk di pasar bawang ini.

Ischak pun mengakui penumpukan sampah yang terjadi saat libur Lebaran kemarin tidak hanya berasal dari warga pedagang pasar, tapi juga tidak sedikit dari warga yang bukan pedagang pasar ikut membuang sampahnya di dalam pasar.

“Tadi saya sudah koordinasi dan minta DPU menurunkan alat beratnya untuk menaikkan sampah ke truk sampah. Alhamdulillah sampah di sini bisa segera tertangani,” katanya.

Ischak juga menyampaikan pesan agar warga Kabupaten Tegal lebih bijak mengelola sampahnya dan tidak membuang sampahnya sembarangan, apalagi di dalam area pasar.

Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto menyetujui rencana penutupan akses tempat pembuangan sampah Pasar Adiwerna dari pihak luar supaya lebih terkendali. Langkah ini diharapkan bisa menekan volume sampah di dalam pasar.

Ditanya soal rencana perbaikan Pasar Adiwerna, Rudy mengungkapkan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya seperti perbaikan saluran drainase di luar pasar tahun 2024 lalu senilai Rp176 juta.

Tahun ini akan dilanjutkan pembuatan saluran drainase di dalam area pasar yang masuk dalam paket perbaikan pasar senilai Rp800 juta. Perbaikan ini pasar ini mencakup pekerjaan pemasangan paving, perbaikan atap, hingga peninggian lantai pasar.

“Mudah-mudahan lancar, InsyaAllah pertengahan tahun ini sudah bisa realisasi pekerjaannya,” harapnya.

Rudy menambahkan, permasalan lain juga datang dari eksternal pasar. Menurutnya ada sekitar 226 pedagang Pasar Adiwerna yang tidak resmi. Hal ini membuat kondisi pasar tidak kondusif hingga banyak penjual yang berdagang di badan jalan.

“Dari 426 pedagang di Pasar Adiwerna dan Banjaran, 226 diantaranya adalah pedagang yang tidak resmi. Seharusnya ada tempat untuk mewadahi mereka, namun ini juga perlu waktu,” ungkap Rudy.

Sebelumnya pada H-7 hingga H+3 Lebaran Idul Fitri pihaknya telah berupaya maksimal mengamankan badan jalan agar tidak dipakai pedagang berjualan. Langkah ini cukup berhasil, meski masih saja ada warga pembeli yang maunya berbelanja di badan jalan.

Untuk itu ia berharap ada kerja sama lintas sektor antara Dinas Perhubungan, DPUPR dan DLH agar lingkungan Pasar Adiwerna kondusif.

“Mudah-mudahan setelah perbaikan pasar selesai warga pedangan bisa kembali berjualan di dalam pasar dengan aman dan nyaman,” tutupnya. (Agusto)
Older Posts
Newer Posts
Barometer Indonesia News
Barometer Indonesia News Update berita aktual seputar ekonomi, sosial budaya, kriminal dan hukum, olahraga, pendidikan, pemerintah, peristiwa, politik, religi, wisata dan hiburan

Post a Comment

- Advertisement -
- Advertisement -