Peristiwa
Rapidin Simbolon Tinjau dan Beri Dukungan Bagi Maestro Musik Tiup Korban Kebakaran di Balige
BALIGE | BIN.Net - Musibah kebakaran yang terjadi di Desa Baruara, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, menjadi ujian berat bagi Manondang Pasaribu, seorang maestro musik tiup dari Grup Sangkakala yang telah lama mewarnai dunia musik di Balige dan sekitarnya.
Kebakaran hebat yang terjadi pada Minggu, 2 Februari 2025, itu tidak hanya menghanguskan rumah tempat tinggalnya, tetapi juga memusnahkan seluruh alat musik yang menjadi sumber penghidupan dan kebanggaannya.
Pada Sabtu, 8 Februari 2025, setelah meninjau korban kebakaran di Parsoburan, anggota Komisi XIII DPR RI, Rapidin Simbolon, bersama anggota DPRD Sumut, Sorta Ertaty Siahaan, dan Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak, mengunjungi Manondang Pasaribu untuk memberikan dukungan moral serta meninjau langsung kondisi tempat tinggalnya yang kini hanya tersisa puing-puing.
Kebakaran yang terjadi akibat korsleting listrik itu berlangsung begitu cepat. Dalam hitungan menit, api membesar dan melahap seluruh isi rumah.
Manondang dan keluarganya hanya sempat menyelamatkan diri tanpa bisa menyelamatkan barang-barang berharga.
Kini, mereka terpaksa tinggal di tenda darurat sambil menunggu bantuan untuk membangun kembali tempat tinggal mereka.
"Saya benar-benar terpukul. Semua alat musik yang selama ini saya rawat dan gunakan untuk berkarya habis terbakar. Grup kami yang sudah bertahun-tahun menghibur masyarakat kini kehilangan segalanya," ujar Manondang dengan suara lirih.
Seluruh perabotan rumahnya hangus, termasuk terompet, saksofon, dan perangkat sound system milik Grup Sangkakala.
Padahal, grup musik ini telah menjadi ikon di Kabupaten Toba, khususnya di Kecamatan Balige.
Kedatangan Rapidin Simbolon dan rombongan membawa sedikit kehangatan di tengah duka yang dirasakan Manondang dan keluarganya.
Dengan penuh empati, Rapidin menyampaikan rasa prihatin dan memberikan semangat agar Manondang tetap tabah menghadapi cobaan ini.
"Tetap sabar menghadapi ujian berat ini, tapi pasti ada jalan keluar. Saya dan teman-teman akan berusaha membantu agar Manondang dan keluarganya bisa kembali bangkit," ujar Rapidin sambil menepuk bahu Manondang.
Manondang tak kuasa menahan haru. Baginya, kunjungan ini adalah bentuk kepedulian yang sangat berarti.
Musibah ini memang menjadi pukulan berat, tetapi semangat Manondang untuk kembali berkarya tetap ada. Ia berharap ada bantuan agar grup musiknya bisa kembali menghibur masyarakat.
"Saya ingin bisa bermain musik lagi, membangun kembali apa yang telah hilang. Musik adalah hidup saya, dan saya yakin Tuhan akan memberikan jalan," kata Manondang dengan penuh harapan.
Pewarta: Ambrosius Simbolon
VIA
Peristiwa
Post a Comment