Peristiwa
Toilet Kampung Wisata Ulos Huta Raja Diduga Dipermasalahkan Pemilik Lahan
SAMOSIR | BIN.Net - Kampung Ulos Huta Raja adalah sebuah kawasan wisata di tepian Danau Toba, khusus pembuatan kain ulos khas Batak, dengan latar belakang Rumah Bolon, dan proses manual pembuatan ulos. Kampung Ulos ini berada di desa Lumban Suhi Suhi Toruan, kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, provinsi Sumatera Utara.
Setelah direvitalisasi, Kampung Ulos Huta Raja diresmikan oleh presiden Indonesia Joko Widodo, pada 2 Februari 2020, lahan tempat berdirinya bangunan toilet ini tidak pernah ada permasalahan. Karena pada saat sosialisasi pembangunan kampung ulos Huta Raja, Desa Lumban Suhi Toruan dusun 2, Kecamatan Pangururan pihak kementerian PUPR saat itu meminta supaya lahan clear dan clearing (diserahkan warga secara jelas dan tidak ada bermasalah.
Hal ini langsung, dijelaskan oleh ketua Kelompok pengelola wisata Kampung Ulos Huta Raja Haposan Simarmata kepada wartawan, pada hari Senin, (23/12/2024).
"Sejak sosialisasi sampai selesai diresmikan tidak ada masalah, tapi awal Desember 2024 ini pemilik lahan tempat berdirinya bangunan toliet ini dipermasalahkan pemilik lahan, Letkol Purnawirawan Nasip Simarmata," imbuh Haposan.
"Dulu pada saat membuat kesepakatan antara pemilik lahan dengan pemerintah, diduga hanya pemilik lahan dan kepala desa yang membuat kesepakatan, tak ada warga dilibatkan," ujarnya.
Menurut Haposan, pemilik lahan diduga ada kesepakatan pemilik lahan dengan kepala Desa yang tidak dipenuhi, sehingga pemilik lahan keberatan dan membuat line stanvas di toilet ini, akibatnya para pengunjung tidak dapat lagi menggunakan toilet yang dibangun pemerintah ini, sebutnya.
Bukan hanya itu, kata Haposan lagi, pengunjung kerap bertanya kepada pengelola wisata di kampung ulos Huta Raja ini "mengapa ada line stanvas disini," ungkap Haposan.
"Kalau begini ada line stanpas di toilet ini, tentunya pengunjung atau wisatawan ke Huta Raja ini tidak nyaman lagi, dan kami sebagai warga pengelola jelas dirugikan," keluhnya.
Diungkapkan Haposan, sudah jalan 4 tahun setelah diresmikan dan kami kelola secara kelompok. Kepala desa sebagai pembina kelompok wisata kampung ulos Huta Raja bahkan ikut mengelola cofe shop, dan oleh kepala desa tidak pernah transparan mengenai pendapatan dari cafe shop yang dibangun pemerintah.
"Kami warga wisata kampung ulos Huta Raja berharap supaya kepala desa menyelesaikan permasalahan ini" harap Haposan.
Terkait permasalahan tersebut, kepala desa Lumban Suhi Toruan, Raja Sondang Simarmata mengatakan, sudah ada badan pengurus pengelola wisata Kampung Ulos Huta Raja. Mereka lebih mengetahui permasalahan yang ada. Raja juga mengatakan, kepala Desa hanya sebagai peninjau dan pembina.
"Saya akan coba konfirmasi kepengelola dan pengelola belum ada memberitahukan ke pPemerintah Desa. Kemudian saya akan coba konfirmasi ke pengelola," ujar Raja Simarmata.
Raja Sondang Simarmata juga menyampaikan kepada awak media, dia akan segera secepatnya melakukan komunikasi dengan pengelola guna bisa duduk bersama membahas permasalahan yang ada.
Pewarta : Ambrosius Simbolon (Tim)
VIA
Peristiwa
Post a Comment