Peristiwa
Aktivis Jakarta: Pasca Pilkada Warga Rajut Persatuan dan Kesatuan
JAKARTA | BIN.Net - Seorang Aktivis Pemuda Jakarta, Pandi, mengatakan bahwa pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta warga harus merajut kembali persatuan dan kesatuan agar tidak ada lagi pemicu munculnya berbagai konflik.
Menurut data yang dihimpun, Kamis (12/12/2024), Pilkada Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang dilaksanakan pada Rabu 27 November 2024 telah selesai dilaksanakan, pasangan calon (paslon) 01, Ridwan Kamil dan Suswono meraih penghitungan suara 1.718.160.
Paslon 02, Dharma Pangrekun dan Kun Wardana Abyoto, memperoleh 459.230 suara, sedangkan paslon 03, Pramono Anung Wibowo dan Rano Karno (Si Doel) mendapatkan 2.183.239 suara (Sumber: KPU DKI).
Menurut Pandi, perjalanan yang panjang menuju hari pencoblosan, masing-masing tim sukses menunjukkan keahliannya dalam meyakinkan warga Jakarta terhadap pilihannya, mereka bekerja keras siang dan malam melakukan kampanye di setiap sudut kota dengan membawa ide dan gagasan sang kandidat pasangan calon.
"Sikap kedewasaan juga akan diuji bagi pendukung yang pilihannya tidak memenangkan kontestasi, mereka yang menang tidak 'terbang' dan yang kalah tidak 'patah' sehingga harus saling menerima dengan penuh rasa ikhlas," katanya.
Setelah lika-liku, lanjut Pandi, dalam Pilkada selesai, kini saatnya merajut kembali perdamaian dan persatuan antara sesama warga Jakarta, sebab rasa damai dan persatuan bangsa Indonesia sebetulnya telah tersemat pada batin rakyat Indonesia sejak sebelum diproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia,
"Kemudian tentang pentingnya perdamaian dan persatuan juga Allah SWT mengingatkan dalam Al-Quran Surat Ali ‘Imran ayat 103: yang artinya, 'Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara'. (QS Ali ‘Imran [3]: 103)" ungkap Pandi.
Menurut dia, Rasulullah SAW sang teladan juga mengajak umatnya untuk menjaga persatuan yang terus dilanjutkan oleh para sahabat. Sebagai warga negara yang baik yang bermoral sudah menjadi kewajiban kita untuk membangun, mempertahankan dan memperkuat persatuan.
"Mari kita bersama-sama menciptakan perdamaian dan persatuan antar umat," pungkasnya.
Pewarta: Andreas Pratama
VIA
Peristiwa
Post a Comment